~

~ Sengkarut ide, serakan asa dan serpihan momen::

Jumat, 09 November 2012

Hari Pahlawan dan Sejarah

Strategi paling jitu untuk menghancurkan suatu bangsa adalah dengan membuatnya melupakan sejarahnya sendiri. Begitu juga sebaliknya, pengokohan karakter sebuah bangsa bisa berjalan tegap bila disanggah lewat penopang kesadaran sejarahnya sendiri sampai ke akar-akarnya.

Bahkan bila diperlukan, sampai pada tahap penciptaan mitos. Turki Sekuler, Bangsa Mongol dan Jepang pernah melakukannya dan terbukti berhasil mencatatkan diri dalam lipatan ingatan sejarah tentang bangsa-bangsa besar.

Totalitas kesadaran bisa dipantik lewat pengetahuan dan pengakuan sebenar-benarnya bahwa kita yang manusia yang hidup di abad 21--dalam hitungan angka--adalah satu-satunya makhluk hidup yang berpotensi mampu "menyejarah".

Ada yang menyebut, mitos adalah sesuatu yang tidak bisa disalahkan tetapi juga tidak bisa dibuktikan. Namun pernah ada yang bilang, mitos adalah ilusi yang bisa menjadi realita. Barangkali poin kedua ini yang dipercayai oleh Kamal At Taturk, Timur Lenk dan Mutsuhito. Mereka berkeyakinan bahwa mitos adalah "sesuatu yang tidak disalahkan dan memang bisa dibuktikan." Dan dunia mengenal mereka benar pada titik ini.

Secara berulang-ulang, memang perlu bagi kita untuk mengingat sepenggal kalimat dari seorang penulis Ceko yang masih hidup sampai sekarang: sejarah adalah perlawanan melawan lupa.

Selamat hari pahlawan, 10 November 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar