~

~ Sengkarut ide, serakan asa dan serpihan momen::

Jumat, 27 September 2013

Mimpi

Orang sering bilang, hidup butuh mimpi. Orang hidup perlu menciptakan mitos hidup yang akan dia wujudkan sendiri kebenarannya. Orang sering juga bilang, kalau mau maju, kamu niscaya punya mimpi, cita-cita dan arah. Setidaknya, kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam apa yang akan lakukan, apa yang ingin kau capai selama hidupmu dan kemana hendak kakimu melangkah mengarungi hidup.

Saking pentingnya merawat mimpi, barangkali suatu saat nanti kita akan menginjak satu masa saat mimpi bisa bernasib seperti bahan pangan di masa paceklik. Hidup krisis mimpi. Masa ketika orang-orang tidak mengenal keberadaannya sendiri, fungsi tugasnya dan tidak mengerti alasan dari sebuah kebahagiaan.


Semua menjadi subjek minus satu. Seorang pejabat pemerintah tidak  bisa hidup sebagai pelayan masyarakat, seorang guru tidak bisa hidup sebagai pembuka jalan dan penyuluh bagi anak didiknya, seorang ulama tidak bisa hidup sebagai penerus para nabi, seorang pengkritik tidak bisa hidup dengan terjun langsung menjadi bagian pemecahan masalah, sebuah generasi tidak bisa hidup dengan tanggung jawab mengajarkan cara bermimpi kepada generasi selanjutnya. Seorang yang tidak memiliki apa-apa pada akhirnya tidak dapat memberi apa-apa.


Tapi apakah mimpi itu sendiri?


Saya sendiri belum pernah diberi pelajaran tentang mimpi dan bagaimana bermimpi. Saya hanya diajarkan, jadilah orang dengan sebaik-baiknya dimana kamu bisa memberi manfaat bagi siapa saja. Jadilah orang yang mendasarkan hidupnya dengan niat baik dan berbaik sangka bahkan kepada Tuhan sekalipun. Jadilah untuk tidak harus jadi apa tapi bisa untuk memberi dengan senantiasa berniat baik. Namun zaman sekarang, bisakah orang hidup dengan sekedar bermodal niat baik? Tanpa mimpi?



Orang sering bilang, hidup butuh mimpi. Karena mimpi menyelamatkan keberartian hidup. Lantas apa yang tidak bisa diselamatkan oleh mimpi? Barangkali jawabannya adalah jika ada orang yang belum dapat bermimpi, hidupnya masih terselamatkan dengan niat baik yang dia miliki.